Terutama soal isu “local pride” dan “grup whatsapp anti STY” ditambah prestasi Indra Sjafri yang berhasil membawa Timnas Indonesia U-22 meraih emas di SEA Games 2023 yang semakin membuat dirinya terpojok.
Dan progres Timnas Indonesia di bawah Shin Tae-yong sendiri memang masih seumur jagung jika diukur dalam level sepak bola. Beberapa pihak berharap jangan sampai ada lagi Luis Milla jilid kedua.
Muncul asumsi lain selain masalah “local pride”, yakni efek ditandatanganinya MoU antara PSSI dengan JFA.
PSSI sendiri memang mengindikasikan akan merekrut pelatih dari Jepang untuk mengisi posisi direktur teknik. Dan nama yang muncul adalah Nishino Akira.
Kemudian asumsi tersebut menggelinding bagaikan bola liar: Nishino Akira hanya sebentar saja mengisi posisi direktur teknik dan saat Shin Tae-yong hengkang, posisinya segera diisi dengan pelatih asal Jepang tersebut.
Cukup masuk akal sebenarnya asumsi tersebut meski sebenarnya Shin Tae-yong masih punya tekad untuk meloloskan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026.