Analisis

Timnas Indonesia Masih Bergantung Wajah Lama

366
×

Timnas Indonesia Masih Bergantung Wajah Lama

Sebarkan artikel ini
Striker timnas Indonesia, Ramadhan Sananta.

Timnas Indonesia pada ajang Piala AFF U-23 masih bergantung pada wajah lama. Para pemain baru yang menjalani debutnya belum ada yang tampil sesuai harapan.

Skuad Garuda Muda memang hadir di ajang Piala AFF U-23 dalam kondisi tidak ideal. Berawal dari polemik penolakan sejumlah klub, hingga keteledoran PSSI memahami sanksi AFC, membuat timnas Indonesia pincang.

Indonesia tidak dapat diperkuat para pemain abroad yang berkarir di luar negeri. Selain itu, penolakan Persija Jakarta dan PSM Makassar membuat Indonesia juga tidak diperkuat Rizky Ridho dan Dzaky Asraf.

Ditambah lagi, sanksi AFC ternyata berlaku untuk ajang Piala AFF. Hal ini membuat Komang Teguh dan Titan Agung langsung dipulangkan ke klub masing-masing.

Setidaknya, ada empat pemain yang masih menjadi tulang punggun timnas Indonesia di ajang Piala AFF U-23. Semuanya adalah pemain lama yang memang sudah kenyang pengalaman memakai panji Merah Putih. Berikut ulasannya:

Ramadhan Sananta memang menjadi ujung tombak andalan timnas Indonesia sejak ajang SEA Games 2023 lalu di Kamboja. Dalam ajang itu, ia mampu mencetak 5 gol.

Dalam ajang Piala AFF U-23 ini, Sananta juga memborong dua gol Indonesia saat melawan Malaysia dan Timor Leste.

Meski gagal memanfaatkan beberapa peluang di laga terakhir melawan Timor Leste, Sananta tetap menjadi striker terbaik timnas Indonesia di ajang kali ini.

Ketiadaan Marselino Ferdinan membuat posisi Beckham tak tergantikan di lini tengah timnas Indonesia.

Meski tidak pada level yang sama dengan Marselino, namun penampilan Beckham cukup vital sebagai playmaker. Ia mampu menghasilkan satu assist pada laga melawan Timor Leste.

Jika lolos ke semifinal, diharapkan Beckham mampu memberikan penampilan yang lebih baik.

Absennya Rizky Ridho membuat ban kapten disematkan kepada Bagas Kaffa. Ia tampil cukup baik dalam dua laga Piala AFF U-23.

Sayangnya, ia tidak memiliki partner seimbang di sisi kanan seperti halnya saat SEA Games lalu bersama Fajar Fathur Rahman.

Hal ini yang membuatnya jarang naik untuk melepaskan umpan lambung ke arah para penyerang dan fokus di pertahanan.