Memang, Striker menjadi problem terbesar bagi Timnas Indonesia karena Liga 1 Indonesia tidak mempu melahirkan seorang striker. Klub-klub di Indonesia senang mengisi posisi striker dengan pemain asing.
Hal ini pula yang di keluhkan Shin Tae-yong pada konferensi pers usai menahan imbang Thailand (2-2) pada leg kedua.
“Itu (penyerang) menjadi posisi yang paling lemah di skuad ini. Klub-klub banyak memakai orang asing sebagai striker dan itu membuat penyerang Indonesia sulit berkembang.”
Melihat kondisi ini, sudah saatnya Indonesia memainkan false nine untuk satu penyerang tunggal. Hal ini seperti yang di lakukan oleh Pep Guardiola saat menjadi nahkoda Barcelona dan Man City, Lionel Messi dan Ikay Gundogan sebagai false nine, Posisi natural kedua pemain itu adalah pemain lini kedua.
Lalu siapa yang bisa mengambil peran sebagai false nine?
Tentunya semua orang tau bahwa Egy Maulana Vikri adalah orang nomor satu yang mengisi posisi tersebut. Messi Indonesia diyakini mampu memerankan dengan baik untuk posisi false nine ini.
Lihat saja statistik terbaru Egy Maulana Vikri, Tampil sebanyak 3 kali dengan hanya sekali menjadi starter dan 2 kali masuk sebagai pengganti dengan total 172 menit bermain, Egy Maulana Vikri mampu menyarangkan 2 Gol dari 2 shots on target, mampu memberikan 42 passing sukses dan 2 umpan kunci.
Witan Sulaeman juga bisa menjadi opsi kedua sebagai false nine, gaya bermain ini bahkan sudah di tampilkan sepanjang turnamen ini. Meski bermain sebagai sayap kanan, Witan malah sering terlihat beroperasi di tengah dan maju sampai kotak pinalti.
Permainan one two dia bersama Asnawi menggambarkan bahwa Witan sangat berbahaya jika berperan sebagai false nine.
Witan melesakan 2 gol dan menjadi raja assist di turnamen kali ini. Sungguh atribut yang sangat pas untuk peran false nine. Gimana Coach Shin Tae-yong. Mau pakai false nine?
