Parahnya lagi, mereka juga membawa Tragedi Kanjuruhan sebagai perbandingan. Suatu tindakan yang sama sekali tidak menghormati korban.
Mungkin tindakan menghentikan Liga 1 musim ini merupakan tindakan paling ekstrim yang bisa diambil oleh PSSI ataupun PT LIB.
Komentar-komentar dari netizen perihal masalah ini malah makin membuktikan tidak beradabnya bangsa ini dalam menggunakan internet.
Tapi yang pasti, rasisme tidak pernah bisa dibenarkan dan dibiarkan. Perlu adanya tindakan yang tegas.
Menangkap pelaku yang berkomentar rasis misalnya. Yakin sekali pihak Kepolisian lebih dari punya kemampuan yang cukup untuk melacak siapa orangnya.
Tapi sekali lagi, itu juga masih angan-angan.
Tampaknya sepak bola Indonesia lebih butuh Robocop ketimbang VAR.