Analisis

Piala Dunia Sebaiknya Ganti Nama Saja Jadi Piala Antar UEFA Dan Conmebol 

326
×

Piala Dunia Sebaiknya Ganti Nama Saja Jadi Piala Antar UEFA Dan Conmebol 

Sebarkan artikel ini
Piala Dunia UEFA vs Conmebol
Foto/BBC

Pengundian Babak Pertama Kualifikasi 2026 Zona Asia akan dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2023 atau besok hari.

Babak Pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia sendiri akan dilaksanakan dengan sistem dua leg kandang Dan tandang.

Leg pertama akan berlangsung pada 12 Oktober 2033. Dan leg kedua akan dilaksanakan pada 17 Oktober 2023.

Acara pengundian sendiri bisa disaksikan secara langsung melalui channel YouTube resmi AFC.

Timnas Indonesia sendiri kemungkinan bisa melaju pada babak pertama ini. Sebab, lawan-lawan yang dihadapi adalah negara-negara yang lemah seperti Brunei ataupun Mongolia.

Namun untuk bisa melaju ke babak utama Piala Dunia 2026 yang untuk pertama kalinya diadakan di tiga negara yakni Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko ini masih butuh jalan yang sangat panjang.

Dan jika berhasil lolos ke Piala Dunia sekalipun, ada fakta yang makin memberatkan jalan Timnas Indonesia.

Sepanjang sejarahnya, hanya ada dua konfederasi yang negaranya menjadi juara Piala Dunia: dan .

UEFA atau Eropa menjadi negara yang mendominasi Piala Dunia dengan 5 negara di Benua Biru: Jerman, Italia, Prancis, Spanyol, Inggris.

Jerman dan Italia menjadi yang terbanyak dengan masing-masing 4 trofi, Prancis 2 trofi, Spanyol dan Inggris masing-masing satu trofi. Total UEFA mengumpulkan 12 trofi.

Sementara dari Conmebol atau Amerika Selatan, hanya ada 3 negara saja: Brasil dengan 5 trofi, Argentina 3 trofi, dan Uruguay dengan 2 trofi. Total Conmebol mengumpulkan 10 trofi.

UEFA tetap lebih unggul. Faktor kualitas kompetisi menjadi alasan utama. Bahkan pemain-pemain top dari Conmebol membela klub dari Zona UEFA.

Sementara dari Zona Asia (AFC), Amerika Utara (Concacaf), Afrika (CAF), dan Osenia (OFC) sama sekali belum pernah ada yang menjadi juara.

Bahkan masuk final sekalipun. 

Final Piala Dunia selalu didominasi oleh negara-negara dari UEFA dan Conmebol.

Fakta yang lebih keras lagi, hanya ada tiga negara dari konfederasi di luar UEFA dan Conmebol yang mampu melaju ke babak semi-final.