Analisis

Perilaku Buruk Suporter Mengancam Sepakbola Indonesia

285
Perilaku Buruk Suporter

musim 2023-2024 sudah resmi berjalan selama tiga pekan. Dan selama tiga pekan tersebut, pecinta sepak bola tanah air nyaris disuguhi laga yang berjalan seru pada tiap harinya hingga bingung mau memilih yang mana untuk disaksikan.

Tapi hanya dalam tiga pekan saja, masalah sudah kembali muncul. Rasanya membuat bangsa ini tidak pantas dengan yang namanya sepak bola.

Entah sepak bola yang tidak cocok dengan kita atau kita yang tidak cocok dengan sepak bola.

Permasalahan perihal perilaku suporter kembali muncul bahkan pada pekan pertama. 

Dan pada pekan ketiga, permasalahannya malah semakin rumit.

Suporter Arema FC dikeroyok oleh sekelompok suporter Persik Kediri pada Sabtu, 15 Juli 2023 lalu saat Derby Jatim antara Persik Kediri dengan Arema FC digelar di Stadion Brawijaya, Kediri.

Beberapa suporter Arema FC memang mencoba menyusup masuk ke stadion. Padahal sudah jelas ada larangan suporter tamu dilarang hadir.

Publik yang tadinya sudah antipati terhadap suporter Arema FC imbas dari Tragedi Kanjuruhan semakin antipati atas ulah nekat suporter mereka yang datang ke laga tandang.

Dan tidak sedikit pula publik yang mengecam tindakan brutal sekelompok suporter Persik Kediri yang melakukan pengeroyokan.

Pihak Kepolisian sendiri sudah turun tangan dengan mengamankan suporter Arema FC yang menyusup masuk ke dalam stadion.

Aksi tersebut ternyata berbuntut pada rencana balas dendam sekelompok suporter Arema FC yang ingin merusak atribut Persik Kediri di Kota Malang.

Tidak sampai di situ, rupanya peristiwa di Kediri tidak mampu membuat kapok suporter lainnya.

Herannya, yang melakukan kini suporter Persebaya, yang merupakan musuh utama suporter Arema FC.

Seakan tidak mau kalah dengan aksi musuhnya tersebut, sekelompok suporter Persebaya yang tanpa atribut datang langsung menyaksikan laga tandang Persebaya di Stadion Jatidiri, Semarang melawan tuan rumah, PSIS Semarang pada Minggu 16 Juli kemarin.

Bahkan dengan bangga mereka mendokumentasikan kegiatan illegal tersebut di media sosial dan bilang jika mereka adalah keluarga Sho Yamamoto.

Exit mobile version