Analisis

Pep Guardiola: Solusi yang Pas untuk Timnas Indonesia?

4065
Pep Guardiola Pelatih Timnas
instagram/pepteam

rencananya akan meninggalkan Manchester City setelah kontraknya habis pada 2025. Lantas akan berlanjut kemana petualangan pelatih jenius ini?

Ada yang bilang jika Pep akan menukangi salah satu klub Serie A Italia. Pep sendiri pernah bermain untuk klub Brescia dan AS Roma saat berada di penghujung karirnya sebagai pemain. Apalagi Serie A Italia belum pernah ditaklukannya.

Bisa juga pergi ke Paris, menukangi klub kaya raya PSG yang sampai saat ini masih penasaran dengan trofi Liga Champions Eropa. Atau kembali ke rumah, ke Barcelona atau mengarsiteki Timnas Spanyol. 

Atau malah memilih untuk pensiun. Semua bisa terjadi. Bahkan bisa saja Pep tetap berada di Inggris dan memilih untuk menjadi pelatih di Tottenham Hotspurs sebagai bentuk jawaban tantangan atas dirinya yang dinilai hanya bisa melatih klub dengan dana melimpah serta stabil.

Dan bisa juga Pep memilih untuk melatih .

Oke, yang terakhir ini mungkin terdengar sangat utopis. Pecinta sepak bola tanah air mungkin lebih percaya jika Hitler mati di Garut ketimbang Pep melatih Timnas Indonesia.

Tapi tidak ada yang tidak mungkin. Termasuk Hitler mati di Garut.

Pertanyaannya, andaikan memang kejadian, bisakah Pep Guardiola melatih Timnas Indonesia?

Jawabannya bisa.

Sudah bukan rahasia umum jika dinilai punya pemahaman terhadap taktik yang rendah. Secara skill oke. Tapi masalah taktik, tunggu dulu. 

Jacksen F Tiago dan Rahmad Darmawan sepakat jika pemahaman taktik pemain Indonesia masih di bawah pemain Malaysia.

Saat melatih Angelo Alessio melatih Persija Jakarta, banyak yang kesulitan memahami taktik yang diterapkan pelatih Italia tersebut.

Kondisi tersebut juga diamini oleh Direktur Teknik Garuda Select, Denis Wise. Menurut mantan kapten Chelsea tersebut, secara skill pemain Indonesia tidak kalah dibanding pemain Eropa. Tapi soal taktik tertinggal jauh. 

Luis Milla juga pernah mengeluhkan kondisi ini. Shin Tae-yong juga punya masalah yang sama. Bahkan kabarnya, beberapa pemain lokal yang dilatih oleh pelatih asing di Liga 1 hanya bisa berucap iya iya saja ketika diberikan instruksi.

Exit mobile version