Analisis

Pensiun Dini: Ketika Nasib Memaksa Pesepakbola Muda Menyerahkan Sepatu Mereka

165
×

Pensiun Dini: Ketika Nasib Memaksa Pesepakbola Muda Menyerahkan Sepatu Mereka

Sebarkan artikel ini
Pensiun Dini Irvin Museng
Foto/Gettyimage

Bersama Laskar Sambernyawa, Reffa menampilkan performa yang cukup apik hingga pada 2013, klub ISL Pelita Bandung Raya merekrutnya.

Naas, bersama Pelita Bandung Raya Reffa mengalami cedera lutut parah dan dirinya tidak dapat lagi menanggung trauma dan lebih memilih menjalani karir sebagai anggota TNI AD pada usia ke-21.

Nasib serupa juga dialami oleh . Mantan pesepakbola asal Makassar ini melejit namanya saat menjadi top skor kejuaran dunia Danone Nations Cup 2005 dengan 10 gol.

Dalam kejuaraan yang sering disebut dengan Piala Dunia Junior tersebut, Irvin Museng berhasil membawa Indonesia hingga ke babak 16 besar sebelum dihentikan Meksiko lewat adu penalti.

Irvin Museng tampak serius memilih karir sebagai pesepakbola. Dia lantas masuk seleksi Akademi Ajax Amsterdam, namun gagal karena terbentur masalah administrasi.

Selama di Belanda, Irvin Museng pernah mengaku malu saat rekan-rekannya bertanya perihal dualisme PSSI yang terjadi saat itu.

Sekembalinya dari Belanda, Irvin Museng bergabung bersama klub Pro Duta. Sayang cedera lutut parah menimpa dirinya. Irvin Museng memutuskan untuk gantung sepatu di usia ke-22.

Jika ditelusuri lebih dalam lagi, sebenarnya masih banyak pesepakbola tanah air yang terpaksa memilih untuk pensiun dini.