Analisis

Pensiun Dini: Ketika Nasib Memaksa Pesepakbola Muda Menyerahkan Sepatu Mereka

165
×

Pensiun Dini: Ketika Nasib Memaksa Pesepakbola Muda Menyerahkan Sepatu Mereka

Sebarkan artikel ini
Pensiun Dini Irvin Museng
Foto/Gettyimage

TIMNAS.CO – Bek Thailand U-22, Jonathan Khemdee dikabarkan akan segera gantung sepatu usai ajang SEA Games. 

Entah dari mana kabar pensiun dini ini berhembus sebab usia Khemdee sendiri masih 21 tahun dan tidak ada alasan yang jelas soal rencana gantung sepatunya itu.

Tapi, kabar tersebut akhirnya dibantah sendiri oleh pemain yang menghabiskan masa kecilnya di Denmark tersebut.

Bicara soal pensiun dini, terakhir ada kabar mengenai mantan penjaga gawang nomor satu .

Mantan pemain Arema FC ini dikabarkan akan menjual seluruh medali yang berhasil dia dapatkan selama menjadi pemain sepak bola.

Kurnia Meiga sendiri terakhir bermain sepak bola pada tahun 2017 setelah laga tandang Arema FC melawan Barito Putera  di Liga 1 pada tanggal 23 Agustus 2017.

Pada laga yang dimenangkan Arema FC dengan skor 2-1 itulah terakhir kali Kurni Meiga terlihat di bawah mistar gawang.

Nama Kurnia Meiga kemudian menghilang. Dari hasil pemeriksaan, Kurnia Meiga didiagnosis menderita papilledema, suatu kondisi pembengkakan pada lensa mata akibat tekanan pada otak.

Penyebabnya bermacam-macam. Bisa dari tumor kepala sampai leukemia. Yang pasti kasus papilledema ini langka dan membuat Kurnia Meiga harus pensiun dini di usianya yang baru menginjak 27 tahun.

Jika bagi pesepakbola saja usia segitu masih masuk usia emas, apalagi untuk penjaga gawang. Hitungannya masih muda. 

Timnas Indonesia harus kehilangan salah satu penjaga gawang terbaiknya.

Cedera juga merenggut karir sepak bola seorang Reffa Money. Untuk pemain yang merupakan didikan program PSSI S.A.D Uruguay tahun 2008, nama rekan seangkatannya, Syamsir Alam jauh lebih terkenal.

Berposisi sebagai bek, Reffa Money digadang-gadang akan menjadi bek sekaligus kapten masa depan Timnas Indonesia. 

Sayangnya, atau sebenarnya beruntung, selepas dari Uruguay, Reffa tidak direkrut oleh klub luar negeri seperti rekannya yang lain.

Tahun 2011 dirinya kemudian menerima sodoran kontrak dari Persis Solo yang saat itu masih berada di Divisi Utama.