Pemain Terbaik dan Terburuk Timnas Indonesia Selama Laga Asian Games

Langkah timnas sepakbola Indonesia sudah terhenti dari ajang Asian Games 2023 setelah takluk 2-0 dari Uzbekistan, Kamis (28/9/2023) petang kemarin. Indonesia sejatinya mampu bertahan selama 90 menit dari gempuran para pemain Uzbekistan. Hal ini memaksa pertandingan berlanjut ke babak tambahan. Sayangnya, di babak tambahan, Indonesia tak kuasa untuk terus menerus menahan serangan lawan. Skuad Garuda pun dipaksa menyerah dua gol tanpa balas. Sejumlah pemain menjadi sorotan dalam laga babak 16 besar tersebut. Ada pemain yang mendapatkan apresiasi, ada pula yang panen hujatan. Berikut tiga pemain terbaik dan terburuk yang diberikan Timnas.co kepada pemain timnas Indonesia sepanjang laga Asian Games kali ini: Terbaik Rizky Ridho Bek asal Persija Jakarta ini memang jadi batu karang yang sangat kokoh di lini pertahanan Indonesia. Tak heran, jika ia dipercaya untuk menjadi kapten timnas junior. Ketenangan, pengambilan keputusan, dan ketangguhannya membuatnya diyakini akan menjadi bek tangguh timnas senior dalam beberapa waktu ke depan. Ernando Ari Ernando memang hanya mencatatkan satu clean sheet pada laga melawan Kirgistan. Tapi penampilannya di bawah mistar gawang sangatlah solid. Bahkan, di laga terakhir melawan Uzbekistan, Ernando mampu mencatatkan 10 kali penyelamatan. Di mana hanya dua yang bersarang ke gawangnya. Seperti Rizky Ridho, Ernando juga dipercaya akan menjadi kiper masa depan timnas Indonesia jika penampilannya tetap konsisten. Alfeandra Dewangga Dewo, sapaan akrabnya, merupakan pemain yang versatile sebagai bek tengah, bek kiri, maupun gelandang bertahan. Selama ajang Asian Games, Dewo bermain sama baiknya saat dipasang sebagai bek tengah maupun gelandang bertahan. Ia mampu bertahan dengan sangat solid melindungi gawang Indonesia. Terburuk Egy Maulana Vikri Banyak warganet yang mempertanyakan keputusan Indra Sjafri selalu memainkan Egy sebagai starter di semua pertandingan dalam Asian Games kali ini. Lambat membuat keputusan, lemah dalam adu badan, hingga kerap kehilangan bola, membuatnya jadi sasaran hujatan para warganet. Hugo Samir From Hero to Zero, itulah kalimat yang pantas untuk pemain berusia 18 tahun tersebut. Ia pernah mendapatkan pujian saat mencetak gol di laga perdana. Tapi aksi konyolnya yang emosional di babak 16 besar membuatnya diusir wasit, sekaligus menghilangkan momentum Indonesia untuk menyamakan kedudukan saat masih ketinggalan 0-1. Syahrian Abimanyu Peran Syahrian Abimanyu di lini tengah Indonesia sangat melempem. Ia kerap kebingungan ketika mau masuk ke area penalti lawan. Bukannya melepaskan umpan terobosan ke depan, ia malah kembali mengoper ke belakang. Sebagian menilai, buntunya lini serang Indonesia, karena Syahrian tak mampu memainkan peran untuk menjadi playmaker.

Baca Juga