Liga 1 musim 2023-2024 telah resmi menyelesaikan pekan keempat pada Minggu malam, 23 Juli kemarin.
Pada pekan keempat ini terjadi beberapa laga yang diwarnai dengan saling berbalas gol serta saling kejar mengejar.
Jumlah gol yang terjadi pada pekan keempat ini kembali terjadi kenaikan jumlah. Jika pada pekan ketiga hanya tercipta 30 gol, maka pada pekan keempat ini jumlah gol naik menjadi 36 gol.
Bagi suporter dan penonton, kenaikan jumlah gol ini tentu menyenangkan. Tapi sebenarnya hal ini sangat mengkhawatirkan. Terutama bagi Timnas Indonesia.
Kenapa? Karena dari 36 gol yang tercipta, hanya ada 11 pemain lokal yang mencetak gol di pekan keempat, dan dari 11 pemain lokal tersebut tidak ada satupun nama penyerang Timnas Indonesia di sana.
Jangankan penyerang Timnas Indonesia, pemain yang ada dalam daftar skuat Timnas Indonesia saja hanya ada dua nama yang berhasil mencetak gol: Stefano Lilipaly dan Marc Klok.
Dan saat Ramadhan Sananta gagal mencetak gol dalam laga penutup pekan keempat antara Madura United kontra Persis Solo pada Minggu malam kemarin, praktis hanya ada nama Yandi Sofyan sebagai satu-satunya penyerang lokal yang berhasil mencetak gol di pekan keempat.
Yandi Sofyan sendiri merupakan pemain proyek mercusuar SAD Uruguay yang terbilang gagal.
Diproyeksikan sebagai penyerang masa depan, namun sekalipun tidak pernah mencatatkan satu caps bagi Timnas Indonesia.
Lantas kemana penyerang Timnas Indonesia?
Saat ini praktis di lini depan Garuda, hanya tersisa dua nama: Dimas Drajad dan Dendy Sulistyawan.
Dimas Drajad hanya bermain selama 37 menit pada pekan pertama saat klubnya, Persikabo 1973, dikalahkan oleh RANS Nusantara.
Cedera lutut kembali mengganggu performa penyerang kesayangan Shin Tae-yong ini.
Sementara Dendy Sulistyawan baru bermain sebanyak tiga kali dalam empat laga dan masih belum memberikan kontribusi berarti bagi klubnya, Bhayangkara Presisi Indonesia FC.
Parahnya, baik Persikabo dan Bhayangkara, kini sama-sama berada di papan bawah. Bhayangkara malah sama sekali belum pernah menang.