Analisis

Ompongnya Lini Serang Macan Kemayoran 

344
×

Ompongnya Lini Serang Macan Kemayoran 

Sebarkan artikel ini
Lini Serang Macan Kemayoran 
Dok Persija

Praktis saat ini Persija hanya punya saja sebagai penyerang tengah. Dan hingga pekan keempat, Persija hanya mampu mencetak 3 gol saja. Paling sedikit di antara klub lainnya.

Bahkan saat laga kontra Persita Tangerang pekan lalu, Persija mencatatkan 0 shoot on target

Bandingkan dengan lini depan Persija saat menjadi juara pada 2001 dan 2018.

Pada musim 2001, lini depan Persija diisi oleh Bambang Pamungkas, Budi Sudarsono, Widodo Cahyono Putro, dan Gendut Doni.

Bambang Pamungkas dan Gendut Doni menjadi pilihan utama. Namun justru Budi Sudarsono yang menjadi top skor Persija dengan 16 gol. Sementara Bambang Pamungkas hanya 15 gol.

Di Klasemen Wilayah Barat, Persija menjadi tim paling subur dengan total 47 gol. Pada babak kedua, Persija berhasil mencetak 5 gol. Dan dari babak semi-final hingga final, Persija juga total mencetak 5 gol. Total pada musim tersebut Persija berhasil catatkan gol sebanyak 57 gol.

Pada musim 2018, Persija malah punya 7 penyerang: Bambang Pamungkas, , Osas Saha, Rudi Widodo, Addison, Ivan Carlos, dan Ahmad Syaifullah.

Memang hanya Marko Simic yang berhasil mencetak double digit gol. Sisanya bahkan paling banyak hanya 2 gol saja. Apalagi mengingat saat itu Persija ditangani oleh Stefano Cugurra yang selalu mengandalkan satu penyerang di depan.

Tapi tidak bisa dipungkiri, saat itu pilihan penyerang sangat beragam. 

Memang masih terlalu dini untuk menjustifikasi keadaan Persija saat ini akan berpengaruh ke depannya.

Namun ini merupakan lampu kuning agar manajemen segera berbenah dan tidak membuang waktu lagi pada transfer putaran kedua nanti.