Analisis

Ompongnya Lini Serang Macan Kemayoran 

345
×

Ompongnya Lini Serang Macan Kemayoran 

Sebarkan artikel ini
Lini Serang Macan Kemayoran 
Dok Persija

Salah satu syarat agar suatu klub bisa meraih gelar juara Liga adalah konsistensi. 

Kompetisi Liga sendiri bukanlah jenis perlombaan sprint 100 meter selesai. Melainkan lebih mirip marathon dimana klub harus menjaga ritme agar tidak habis duluan di tengah jalan.

Agar ritme tidak habis di tengah jalan, tentunya isi skuat harus berisi pemain-pemain mumpuni. Mulai dari pemain utama, hingga pelapis. 

Penjaga gawang yang handal, pemain belakang yang kokoh, gelandang yang selalu punya cara untuk menginisiasi serangan, serta deretan pemain depan yang haus gol.

Cara bertahan terbaik adalah dengan menyerang bukan?

Dan atas dasar filosofi tersebut Sir Alex Ferguson ngotot ingin mendatangkan Robin van Persie. 

Atau bagaimana Manchester City yang sudah hampir sempurna di semua lini, tapi masih merasa perlu untuk memboyong penyerang haus gol seperti Erling Haaland pada musim lalu.

Karena memang tujuan utama bermain sepak bola adalah menang. Dan untuk menang, maka harus cetak gol. Dan mencetak gol adalah tugas utama seorang penyerang meski tidak absolut.

Penyerang inilah yang menjadi malah bagi . Bahkan sejak musim kemarin.

Persija punya penjaga gawang hebat. Deretan bek dan gelandang kualitas wahid. Serta pelatih yang kenyang pengalaman.

Namun Macan Kemayoran rupanya sedang mengalami kesialan di lini depan. Pada musim lalu, Michael Krmencik dan Yusuf Helal mengalami masalah pada kebugaran.

Keduanya bukan pemain jelek. Sebagai penyerang, mereka punya kualitas yang boleh dibilang level atas.

Tapi seringnya mereka berada di meja perawatan dibanding di lapangan berakibat gagalnya Persija menjadi juara pada musim lalu.

Dan Persija kembali mengulangi kesalahan pada musim ini. Bahkan lebih fatal.

Gagal mendatangkan Ramadhan Sananta, Persija malah adem saja. Bukannya mencari penyerang handal yang siap fit 100%, Persija malah mendatangkan .

Dan terbukti, Marko Simic harus menepi sejenak karena mengalami cedera betis dan Simic memilih untuk mendapatkan perawatan di Serbia. Sementara Sandi Samosir mendapat panggilan tugas karena dirinya merupakan anggota aktif TNI.