Liga 1 musim 2023-2024 akan memakai dua sistem.
Yang pertama adalah sistem kompetisi penuh seperti liga sepak bola pada umumnya.
Dan sistem yang kedua adalah, setelah menyelesaikan satu kompetisi penuh, hanya 4 klub yang ada di peringkat empat besar yang boleh melaju ke babak Championship Series Untuk memperebutkan gelar juara Liga 1 musim 2023-2024.
Terdengar tidak adil karena untuk apa capek-capek berada di peringkat pertama jika ujung-ujungnya harus kembali lagi mempertaruhkan nasib di Championship Series.
Menurut PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi, cara ini ditempuh untuk membuat Liga 1 semakin seru.
Sebenarnya sistem ini sudah lama dipakai di Liga Indonesia sejak zaman Perserikatan.
Dan yang akan dibahas bukan soal sejarah atau sejenisnya, tapi melihat peluang minimal yang harus dicapai klub untuk bisa masuk ke dalam empat besar.
Pada musim lalu, 4 klub yang berhasil finish di peringkat empat besar secara berurutan adalah PSM Makassar, Persija Jakarta, Persib Bandung, dan Borneo FC.
Di musim ini, keempat klub tadi sangat diunggulkan untuk dapat melaju hingga ke babak Championship Series.
Namun hingga pekan keempat, hanya Borneo FC yang kini ada di posisi empat besar atau tepatnya di peringkat ketiga dengan poin 7 hasil dari 2 kali menang, sekali imbang, dan sekali kalah.
PSM Makassar punya raihan poin yang sama dengan Borneo FC dan ada di peringkat kelima.
Hanya karena masalah huruf abjad, PSM harus berada dibawah Borneo FC dan PSIS Semarang yang punya selisih gol sama.
Bagaimana dengan Persija dan Persib? Kedua klub ini tercecer di peringkat ke-10 dan peringkat ke-16.
Jika berkaca pada musim lalu, Borneo FC yang berhasil finish di peringkat ke-4 berhasil mengumpulkan poin 57 dengan total kekalahan sebanyak 9 kali.
Di musim 2021-2022, yang berada di peringkat ke-4 adalah Arema FC dengan poin 65 Dan mengalami kekalahan sebanyak 5 kali.
Musim 2019-2020, ada Bhayangkara di 3 peringkat ke-4 dengan total poin 53 Dan kalah sebanyak 9 kali.
