Komentar Shin Tae-yong setelah anak asuhnya kalah 1-5 dari Timnas Korea Selatan U-19 menjadi salah satu hal yang ditunggu-tunggu. Pelatih Timnas Indonesia U-19 itu menilai timnya hanya menampilkan 60% performanya dari yang diharapkan.
Meski menelan kekalahan dalam pertandingan uji coba di Stadion DGB Daegu Bank Park, pada Selasa (29/3/2022), ia menilai performa pemainnya sudah menunjukkan peningkatan.
Hanya saja, skuad Garuda Nusantara masih merasa gugup saat mengawali pertandingan. Akibatnya, Timnas U-19 sudah kebobolan tiga gol ketika pertandingan baru berjalan 16 menit.
“Kami memang kalah, tetapi para pemain telah berjuang dengan keras. Dibandingkan ketika pertama kali kami datang ke Korea, saya melihat ada peningkatan di berbagai aspek, termasuk performa,” kata Shin Tae-yong setelah pertandingan dikutip laman Hankyoreh.
“Tapi pemain kami mengawali pertandingan dengan gugup. Sayang sekali kami hanya bisa memperlihatkan 60 persen dari potensi sesungguhnya yang kami miliki.”
Komentar Shin Tae-yong: Kami Kalah Bukan Karena Bagusnya Tim Lawan
Pelatih asli Korea Selatan itu pun tetap mengapresiasi timnya meski 1-5.
“Saya ingin memberikan tepuk tangan kepada para pemain walaupun kita kalah besar dengan skor 5-1,” ucapnya.
Dia mengakui Timnas Indonesia U-19 kalah dalam pertandingan tersebut bukan karena bagusnya permainan lawan, namun karena kesalahan-kesalahan para pemainnya.
“Tetapi memang kemasukan gol ini bukan karena bagusnya lawan tapi kesalahan kami semua itu,” kata Shin Tae-yong.
Ia juga merasa senang karena pemain Timnas Indonesia U-19 tidak menyerah hingga pertandingan berakhir.
Dalam uji tanding ini, Tae-yong sudah melakukan rotasi pemain sejak babak pertama. Setelah tertinggal tiga gol, kiper Erlangga Setyo digantikan oleh Cahya Supriadi pada menit 18.
Tujuh menit kemudian, Frezy Al Hudafi, Alex Kamuru dan Arsa Ahmad digantikan oleh Marselino Ferdinan, Mikhael Tata dan Ferdiansyah.
Selain memberikan apresiasi kepada tim, Shin Tae-yong juga menyinggung dua penalti yang didapatkan tim lawan karena pelanggaran yang dilakukan oleh Marcel Januar di ujung pertandingan kedua. Ia sangat menyayangkan adanya pelanggaran di dalam kotak terlarang itu.
