Menariknya saat bertahan, formasi ini kemudia berubah menjadi 5-3-2 yang menarik dua pemain sayap untuk membantu pertahanan dan meletakan dua pemain di lini depan untuk siap melakukan serangan balik.
Wal hasil Timnas Indonesia U-20 menjadi superioritas atas lawan-lawannya dengan dominasi penguasaan bola, pressing serta intensitas serangan yang tinggi.
Hal ini dapat dilihat dari statistik rata-rata Timnas Indonesia U-20 melawan Timor Leste, Hong Kong dan Vietnam.
Tercatat Timnas Indonesia sangat unggul dalam penguasaan bola dengan presentasi 72% atas lawan-lawannya, mengandalkan dua gelandang pivot dilini tengah, Indonesia berhasil menguasai lapangan.
Indonesia tidak terburu-buru dalam membangun serangan, kebanyakan memainkan bola diantara bek dan gelandang dan sesekali melepaskan umpan terobosan saat melihat peluang.
Efektifitas serangan pun sangat bagus tercatat mencapai 50% hasil pembagian dari total shot dan shot on target serta peluang yang tercipta.
Menariknya pasukan Shin Tae-yong tidak memberi sama sekali keleluasaan lawan untuk menguasai bola, Timnas U-20 menerapkan pressing tinggi di tiga pertandingan.