Menit ke-20, Libya malah berbalik unggul berkat gol yang dicetak oleh Ahmed Ekrawa. Gol tersebut tercipta berkat kesalahan komunikasi antara Rizky Ridho dengan Ernando Ari.
Gol tersebut sekaligus menjadi gol terakhir dalam laga ujicoba kedua ini sekaligus menjadi laga terakhir Timnas Indonesia sebelum bertolak ke Qatar guna mengikuti perhelatan Piala Asia 2023.
Sebenarnya, penampilan Timnas Indonesia kali ini jauh lebih baik dari laga ujicoba pertama pada tangga 2 Januari kemarin.
Timnas Indonesia dengan komando Shin Tae-yong memang lebih cocok dengan formasi 3 bek dan 3 pemain depan, alih-alaih 4 bek sejajar dengan 2 pemain depan.
Namun, pemain Timnas Indonesia masih kerap melakukan blunder dan terlihat kurangnya komunikasi dan chesmistry antar lini.
Beberapa pemain seperti Witan Sulaeman dan Marselino Ferdinan lebih senang menggoreng bola ketimbang melakukan serangan cepat. Hasilnya bisa dilihat, cukup banyak peluang emas yang terbuang terlepas dari memang tidak adanya penyerang yang punya kemampuan klinis dalam menyelesaikan peluang di depan gawang.
Shin Tae-yong memang memasukkan Ramadhan Sananta. Sayangnya keputusan tersebut datang agak terlambat. Masuknya Ricky Kambuaya menggantikan Ivar Jenner juga terlihat malah mematikan sisi kreatifitas di lini tengah.
Memang Timnas Indonesia perlu menyeimbangi pressing ketat yang dilakukan oleh Libya. Ricky Kambuaya adalah pemain yang tepat untuk tugas tersebut. Namun serangan malah menjadi makin monoton dengan hanya mengandalkan sisi sayap, yang lagi-lagi, lebih kebanyakan menggoreng.
Piala Asia memang sudah di depan mata. Semoga segala pekerjaan rumah ini segera dapat diselesaikan. Jika tidak, bisa-bisa Timnas Indonesia hanya menjadi penggembira saja di Qatar