Timnas.co – Bek tim nasional (Timnas) Vietnam, Doan Van Hau kembali mendapat sorotan lantaran berulah di laga Indonesia vs Vietnam. Pemain bernomor punggung 5 itu menjadi perbincangan lantaran tekel berbahayanya kepada Dendy Sulistyawan.
Dalam pertandingan leg pertama semifinal Piala AFF 2022 itu, terhitung dua kali Doan Van Hau melakukan aksi yang berisiko mencederai pemain Indonesia.
Insiden pertama terjadi di menit 53'. Di sisi kanan kiri pertahanan Vietnam, terjadi benturan antaran Dendy Sulistyawan dan Doan Van Hau.
Van Hau terlihat melakukan tekel dengan dua kaki dan jelas menyasar kaki Dendy. Namun, anehnya, Dendy yang menjadi korban tekel justru langsung bangkit. Sementara Van Hau nampak meringis kesakitan, padahal dialah yang melakukan aksi tekel berisiko itu.
Wasit yang memimpin pertandingan memutuskan itu sebagai pelanggaran. Meski demikian, Van Hau sama sekali tidak mendapat kartu atas aksi brutalnya.
Padahal jelas, dalam peraturan FIFA, tekel macam itu termasuk kategori sangat berbahaya dan seharusnya mendapat kartu merah.
Komentator AFF Sebut Harusnya Timnas Indonesia Mendapatkan Pinalti
Insiden kedua terjadi di menit-menit akhir jelang pertandingan berakhir. Saat itu Indonesia memborbardir pertahanan Vietnam.
Pelatih Shin Tae-yong memasukkan pemain-pemain yang punya tipikal menyerang, termasuk Ricky Kambuaya.
Taktik itu berhasil, masuknya Kambuaya—yang aktif di lini serang Vietnam—memecah konsentrasi para pemain Vietnam.
Puncaknya di menit 92', Kambuaya dijatuhkan Van Hau di kotak pinalti Vietnam. Dalam tayangan ulang, terlihat jelas Kambuaya menyentuh bola dan Van Hau menghantam kaki Kambuaya.
Bahkan komentator AFF pun mengatakan bahwa Indonesia semestinya mendapatkan pinallti atas insiden tersebut.
Namun, lagi-lagi, wasit Omar Al Yaqobi memutuskan sebaliknya, insiden itu ia anggap tidak ada. Meskipun faktanya Doan Van Hau berulah berulang kali.
Pertandingan panas semifinal Piala AFF leg pertama Indonesia vs Vietnam berakhir dengan skor imbang 0-0. Berdasarkan statistik, Indonesia berhasil menciptakan banyak peluang ketimbang Vietnam.
