Timnas.co – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong terus memohon agar suporter dapat diizinkan hadir di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
Untuk diketahui, saat ini belum ada kepastian jika pendukung Timnas Indonesia bisa mendukung langsung di tribun. Seperti yang diungkapkan Menpora, Zainudin Amali beberapa waktu lalu.
“Menunggu izin dari kepolisian dulu,” kata Zainudin, Senin (12/12) kemarin.
“Kalau polisi izinkan bisa dihadiri penonton, ya, boleh. Tapi kalau polisinya tidak (izinkan) PSSI tidak bisa memaksakan,” kata Zainudin lagi.
Hal ini pun membuat Shin Tae-yong terus memohon agar suporter diizinkan. Menurutnya, kehadiran para “pemain ke-12” sangat amat dibutuhkan oleh Timnas Indonesia.
“Karena ini pertandingan internasional, saya berharap mendapatkan izin dari pihak yang berwenang agar penonton atau suporter dapat datang ke stadion untuk memberikan dukungan langsung kepada Timnas Indonesia,” ujar pelatih asal Korea Selatan itu, dikutip dari laman resmi PSSI.
Tentunya bila hal tersebut terjadi, menambah motivasi serta semangat pemain dan hasil terbaik dapat kita dapatkan di Piala AFF 2022.”
Shin Tae-yong Puas Dengan Perkembangan Pemain
Shin Tae-yong menyatakan bahwa saat ini perkembangan skuad Garuda semakin membaik, jelang Piala AFF 2022.
Staf kepelatihan Timnas Indonesia sudah memberi menu materi latihan selama dua pekan lebih pemusatan latihan di Bali.
“Mulai pekan kemarin hingga saat ini materi latihan intensitasnya sangat tinggi untuk para pemain. Para pemain mengikuti latihannya dengan baik, semangat dan kerja keras. Saya puas dengan perkembangan pemain hingga saat ini,” kata Shin Tae-yong.
Pada hari Selasa (13/12) kemarin, skuad Garuda menjalani internal game. Para pemain tampak bersemangat dan menunjukkan permainan terbaik di game tersebut.
Untuk penilaian internal game kemarin memang tidak bisa dibilang apa-apa karena hanya mau cek pergerakan pemain seperti apa, itu aja,” tambah pelatih asal Korea Selatan tersebut.
“Kita bisa menjadi tim kuat, jika transisi permainan lebih cepat. Saat ini masih kurang dalam transisi, itu yang harus kita perbaiki supaya menjadi lebih baik.”