Timnas.co – Akhir-akhir ini makin sering kita mendengar frasa pemain naturalisasi atau pemain keturunan. Dan masih banyak yang belum tahu bahwa dua hal ini berbeda, baik secara definisi maupun prosedurnya.
Hampir setiap tahun bermunculan pemain naturalisasi atau pemain keturunan yang diresmikan. Tidak jarang menimbulkan pro dan kontra.
Banyak yang menilai bahwa kemunculan pemain-pemain “asing” ini bakal memupus harapan para pemain lokal Indonesia. Tapi tidak sedikit juga yang mengatakan bahwa fenomena ini baik untuk sepak bola Indonesia.
Kali ini timnas.co tidak akan membahas perihal perdebatan tersebut. Karena ternyata perkara membedakan dua hal itu saja masih banyak yang belum paham betul.
Berikut ini timnas.co coba ulas penjelasan lengkap beserta contohnya.
Pemain Naturalisasi (non keturunan)
Naturalisasi adalah proses perubahan status kewarganegaraan asing menjadi warna Negara suatu Negara, atau dalam kontek yang sedang kita bahas: warga Negara Indonesia (WNI).
Regulasinya diatur dalam peraturan perundang-undangan, dalam hal ini Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan.
Syaratnya, sang pemain wajib mengajukan permohonan kepada Negara. Setelah itu baru akan dilakukan verifikasi, dari tingkat DPR RI, KemenkumHAM, hingga ditandatangani oleh presiden.
Proses ini biasanya akan berlangsung lama, ada juga yang cepat, tergantung bagaimana urgensi sang pemain naturalisasi untuk sepak bola Indonesia.
Karena pemain naturalisasi sebelumnya harus mendapatkan paspor dari negara asal, maka dia baru bisa berganti paspor jika sudah memenuhi syarat ketentuan dah hukum yang ada di negara tujuan.
Setelah semua rampung, barulah dia bisa disebut pemain naturalisasi.
Contoh pemain naturalisasi seperti Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo. Keduanya memang murni berasal dari negara Nigeria, tanpa ada keturunan Indonesia sama sekali.
Selain bisa menambah kekuatan bagi timnas Indonesia, manfaat pemain naturalisasi lainnya adalah bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam sepak persepakbolaan Indonesia.
Jadi, menjadi pemain naturalisasi memang tidak segampang itu. Harus jelas tujuan maupun urgensinya.
