Timnas Indonesia

Selebrasi Gaya Sniper Muhammad Ferarri usai Cetak Gol ke Gawang Moldova, Bidik Juara?

101
×

Selebrasi Gaya Sniper Muhammad Ferarri usai Cetak Gol ke Gawang Moldova, Bidik Juara?

Sebarkan artikel ini
Muhammad Ferarri
Selebrasi Gaya Sniper Muhammad Ferarri usai Cetak Gol ke Gawang Moldova. Dok.PSSI

Timnas.co menjadi salah satu aktor kemenangan Timnas Indonesia U-20 melawan Moldova di Stadion Manvagat Ataturk, Selasa (1/11) kemarin.

Satu gol Ferarri ke gawang Moldova mengantar skuad Garuda Nusantara (julukan Timnas Indonesia U-20) kembali ke performa gemilang usai tertinggal satu gol di babak pertama.

Uniknya, seusai mencetak gol, Ferarri langsung berlari ke pinggir lapangan lalu berselebrasi bak seorang sniper.

Lantas apa makna di balik selebrasi tersebut?

Dikutip Timnas.co dari situs Persija Jakarta, Ferarri mengungkapkan bahwa selebrasi gaya sniper tidak memiliki arti apa-apa.

Selebrasi itu spontan terjadi usai dirinya mencetak gol dari umpan lemparan ke dalam .

“Kalau selebrasi kemarin saya langsung selebrasi saja. Tidak ada artian khusus dalam selebrasi saya kemarin,” tutur Ferrari.

Muhammad Ferarri Akui asis lemparan Robi Darwis

Gol Ferarri pada laga melawan Moldova U-20 banyak disorot publik. Pasalnya, gol tersebut tercipta dari proses yang berbeda dari umumnya.

Go Ferarri tercipta berkat asisst lemparan ke dalam Robi Darwis dari sisi kanan serangan Timnas Indonesia U-20.

Saking kerasnya lemparan Darwis, kiper Moldova, Roman Dumenco gagal menangkap bola. Bola terlepas dan kaki Ferarri sudah siap dengan satu sontekan untuk menjadi gol.

Ferarri mengungkapkan proses semacam itu memang sudah biasa mereka lakukan.

Kemampuan lemparan jarak jauh yang dimiliki oleh Robi Darwis harus dimanfaatkan pemain Timnas U-20 untuk mencetak gol.

Sesuai arahan tim pelatih, Ferarri memang sering naik dan menunggu di salah satu tiang gawang lawan.

Namun, pada pertandingan melawan Moldova, pemain yang memfavoritkan Chealsea itu mencoba posisi baru. Dia menunggu di belakang pemain yang berkumpul di kotak pinalti lawan.

“Kalau proses goalnya memang seperti yang biasa dilakukan. Kami punya pelempar throw in jarak jauh (Robi) sehingga harus kami manfaatkan sebaik mungkin,” ucap Ferarri. 

“Biasanya saya berada di tiang satu untuk duel bola. Tetapi gol kemarin saya menunggu di belakang karena beberapa kali saya coba di tiang pertama selalu gagal,” sambung dia lagi.