News

Tegas! Bima Sakti Tak Ingin Ada Pemain Keturunan di Timnas U-16

84
×

Tegas! Bima Sakti Tak Ingin Ada Pemain Keturunan di Timnas U-16

Sebarkan artikel ini
bima sakti

Pelatih Timnas Indonesia U-16, , memaparkan alasannya tidak memakai pemain keturunan di skuad Garuda Asia. Ia mengatakan dirinya tahu ada banyak pemain berdarah Indonesia di luar negeri baik di Eropa maupun Amerika Latin.

Namun, ia memutuskan tidak memanggil para pemain itu karena ingin memberi kesempatan kepada pemain lokal. Pelatih berusia 46 tahun tersebut menuturkan bahwa fokus Timnas U-16 ialah pembinaan.  Jadi dirinya belum berminat memanggil pemain keturunan.

“Sebetulnya di timnas U-16 itu pembinaan, dalam artian target juara, menang, tapi orientasinya bukan hanya itu. Kami bina mereka (pemain muda) supaya mereka jadi pemain yang lebih baik,” jelasnya, Senin (4/4/22). 

“Saya tidak ambil pemain keturunan, karena mereka ini kan sudah dapat ilmu yang baik di negaranya masing-masing. Jadi, kami beri pemain muda di sini (Indonesia) untuk berkompetisi di Piala AFF, Kualifikasi Piala Asia,” sambung Bima Sakti.

Menurutnya, tenaga pemain keturunan lebih tepat digunakan oleh tim senior. Orientasi Timnas Indonesia yaitu prestasi dan pemain keturunan menjadi salah satu pilihan sebab memiliki pengalaman dan kualitas yang mumpuni.

Soal Pemain Keturunan, Bima Sakti: Harus Benar-benar Berkualitas

Saat ini cukup banyak pembinaan maupun kompetisi yang diselenggarakan untuk para pemain muda. Mulai dari Piala Soeratin, Elite Pro Academy U-16 hingga dari pihak swasta seperti TopSkor, Liga Kompas dan lain-lain.

Dari turnamen-turnamen itu, banyak bermunculan para pemain potensial yang dapat diberi kecempatan untuk mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-16.

“Kemarin kami bicara juga di webinar, saya pikir U-16 diberdayakan pemain yang di Indonesia dari Piala Soeratin, EPA dan lainnya, karena ini kesempatan mereka,” kata dia.

Sementara soal pemain keturunan, Bima mengatakan kalau opsi tersebut lebih tepat dipakai oleh tim senior. Namun ia menekankan agar mencari pemain senior yang masih dalam usia emas sehingga bisa bertahan lama di Timnas Indonesia. “Kalau senior silahkan (pakai keturunan) kalau bicara jangka pendek dan prestasi. Tapi, harus usia emas sehingga bertahan lama di timnas. Harus benar-benar punya kualitas lebih dari pemain lokal,” pungkas Bima Sakti.