Timnas Indonesia dijadwalkan untuk melawan Vietnam di laga leg kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada hari Selasa malam (26/3) di stadion My Dinh.
Pada laga leg pertama melawan Vietnam di stadion Gelora Bung Karno (GBK), skuad Garuda berhasil mengamankan 3 poin setelah Egy Maulana Vikri mencetak gol satu-satunya di menit ke-52 ke gawang Nguyen Filip.
Pada laga leg kedua nanti, Shin Tae Yong (STY) mengaku jika tim asuhannya akan menjalani laga yang lebih mudah. Sebab para pemain memiliki masa latihan yang lebih panjang dari pada sebelumnya.
Meski optimis Timnas Indonesia akan mendapatkan poin ketika away ke Vietnam. Sayangnya terdapat beberapa kerugian yang dialami oleh Timnas Indonesia jelang derby ASEAN.
1. Banyak pemain Timnas Indonesia yang cedera dan demam
Timnas Indonesia berangkat away ke Vietnam pada Sabtu pagi (22/3) pukul 10.00 WIB pagi dari Jakarta menuju ke Hanoi.
Pada penerbangan ini dipastikan beberapa pemain seperti Sandy Walsh, Ivar Jenner, Rafael Struick, Pratama Arhan dan beberapa pemain Timnas Indonesia tidak akan ikut berangkat.
Alasan yang membuat mereka gagal tidak ikut terbang ke Vietnam karena tengah mengalami cedera dan sebagian lainnya tengah mengalami demam.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Erick Thohir (ET) yang mendapatkan laporan dari pihak pelatih.
“Salah satu alasan kemarin Yakob Sayuri ada pergantian karena memang seperti ada demam.
“Dan hari ini saya ada laporan (kalau) setidaknya ada 5 pemain (Timnas Indonesia) yang menderita demam. Mungkin karena kondisi udara yang berubah.” Ungkap Erick Thohir kepada awak media dalam video yang diunggah akun Instagram @vivagoal pada hari Sabtu (23/3).
ET menambahkan jika penyebab beberapa pemain ini mengalami demam karena faktor cuaca di Indonesia.
Sebagian netizen berspekulasi penyebab para pemain ini demam karena kurangnya penjagaan pemain dari para fans yang ingin berfoto, dengan para pemain Timnas Indonesia sehingga bisa saja mereka tertular virus saat berinteraksi.
“Kita juga lihat kondisi beberapa pemain kita yang berkarir di luar negri (abroad) adaptasinya cukup tidak mudah.” Ungkapnya.
