News

Reaksi Keras Warganet Jepang Gara-gara Netizen Indonesia yang Nyampah di Medsos Rival Tokyo Verdy

115
×

Reaksi Keras Warganet Jepang Gara-gara Netizen Indonesia yang Nyampah di Medsos Rival Tokyo Verdy

Sebarkan artikel ini
Reaksi Keras Warganet Jepang

Indonesia effect sepertinya memang benar-benar ada di dunia media sosial saat ini. Hanya dalam dua hari usai kedatangan Pratama Arhan, menjadi tim Liga Jepang terpopuler di media sosial, melewati klub Andres Iniesta, Vissel Kobe.

Unggahan perkenalan sebagai pemain baru di tim yang bermarkas di Chofu itu langsung dipenuhi komentar netizen Indonesia. Bukan itu saja, netizen Indonesia juga melakukan banter ke beberapa klub Liga Jepang lain, terutama sang rival di Prefektur Tokyo, Tokyo FC.

Netizen Indonesia memenuhi unggahan di akun Instagram Tokyo FC dengan komentar TOKYO IS GREEN (warna jersey Tokyo Verdy). Bahkan, komentar bernada hujatan hingga berbau pornografi juga muncul di unggahan Tokyo FC.

Sekedar informasi, dalam dunia supporter, banter adalah tindakan supporter untuk mengolok-olok tim lawan atau pendukungnya.

Budaya banter di RI, dibawa dari Inggris lewat film terkenal tentang Hooligans, yaitu Green Street Hooligans. Sementara itu, di Jepang budaya banter hampir tak pernah dijumpai, sebab masyarakat hanya menganggap sepak bola sebagai hiburan.

Hal ini pun mengundang pro-kontra di kalangan warganet Jepang terkait komentar bernada hujatan dari sejumlah netizen Indonesia ke tim-tim rival mereka.

Salah satu pengguna Twitter asal Jepang, mengapresiasi antusiasme penggemar sepak bola Indonesia untuk mengikuti J League. Tetapi, ia sangat kecewa dengan sikap supporter Indonesia yang tak menghormati klub lain.

Di lain sisi, menurut pengguna Twitter bernama J.Football Now, hal tersebut tak menjadi masalah bagi Jepang. Justru mereka merasa senang akan pengaruh supporter Indonesia yang diberikan kepada Liga Jepang.

Menurutnya, hal ini karena J League perlu perhatian global dan memiliki visi untuk menjadi Premier League-nya Asia. Akun tersebut juga menambahkan bahwa banter adalah budaya yang sangat lumrah, terutama di Indonesia.

Menurut mereka, sejumlah netizen Jepang yang menganggap tindakan warganet Indonesia “tidak sopan” ditengarai menjadi sebab mengapa engagement media sosial tim-tim Jepang menjadi buruk.