News

Dear Pak Erick Thohir, Dapat Salam dari Suporter eks Klub Anda nih!

4310
×

Dear Pak Erick Thohir, Dapat Salam dari Suporter eks Klub Anda nih!

Sebarkan artikel ini
Spanduk raksasa Curva Nord Inter Milan untuk korban Tragedi Kanjuruhan (foto: Twitter)
Spanduk raksasa Curva Nord Inter Milan untuk korban Tragedi Kanjuruhan (foto: Twitter)

Ada pemandangan unik dalam laga antara melawan Benfica di pertandingan kedua Grup D Liga Champions, Rabu (4/10/2023) dini hari tadi.

Sebuah spanduk raksasa dibentangkan para suporter Nerazzuri (julukan Inter Milan) di Stadion Giuseppe Meazza yang bertuliskan ‘Justice For The 135 Victims Of Kanjuruhan'.

Dalam pertandingan ini, tuan rumah Inter Milan berhasil menaklukkan Benfica dengan skor 1-0 lewat gol tunggal Marcus Thuram.

Momentum pembentangan spanduk di Curva Nord Inter Milan ini diunggah oleh akun twitter @trancedipalmieri. Dalam unggahannya, ia juga menuliskan caption bagi para fans Inter Milan di Indonesia.

“Message from Inter fans to Indonesia in loving memory,” demikian cuitan akun tersebut beserta fotonya.

Sontak, hal ini turut mengundang reaksi dari para warganet asal Indonesia. Mereka ramai-ramai menyindir Ketua Umum PSSI atas unggahan tersebut.

Sebagai informasi, sebelum menjadi Ketua Umum PSSI dan Menteri BUMN, Erick Thohir sempat menjabat sebagai Presiden Inter Milan pada periode 2013-2018 menggantikan Massimo Moratti.

“Pak @erickthohir dapat salam dari suporter mantan klub anda nich,” cuit akun @Rap****.

“They sent a message for their ex-president club @erickthohir,” timpal akun @riza****.

“Heiiii, mantan klubmu ki bos! Shame on u, ra nduwe isin! @erickthohir,” kata akum @xxmahar****.

“Nah kalau gak gini kan gak bisa di buzzerin dan cawe cawe, gak nembus ke eropa sana pencitraan basi untuk menutupi kasus,” sembur akun @writer****.

Tragedi Kanjuruhan merupakan peristiwa berdarah yang terjadi pada 1 Oktober 2022 silam pada saat laga Derby Jatim antara Arema FC melawan .

Pertandingan yang awalnya berjalan normal, berubah menjadi arena pembantaian massal setelah aparat kepolisian melontarkan gas air mata kepada para suporter yang merangsek masuk ke lapangan.

Sontak, timbul kepanikan dari para suporter sehingga berdesak-desakan di Pintu 10 Stadion Kanjuruhan. Peristiwa ini menimbulkan sebanyak 135 korban jiwa akibat sesak nafas dan terinjak-injak.