Niat PSSI untuk memanggil Marselino Ferdinan di ajang Piala AFF U-23 mendapatkan penolakan mentah-mentah dari klubnya, KMSK Deinze.
PSSI sebelumnya berupaya memanggil pemain yang kini berkarir di kasta kedua Liga Belgia itu. Hal ini lantaran AFC telah melarang timnas Indonesia menurunkan Komang Teguh dan Titan Agung yang terkena sanksi.
Hal ini tentunya membuat timnas Indonesia semakin pincang karena hanya berisikan 21 pemain dalam skuadnya.
Untuk itulah, PSSI mencoba membujuk Marselino untuk bergabung pada ajang Piala AFF U-23 yang sudah berlangsung malam tadi.
Namun, upaya ini mendapatkan penolakan mentah-mentah dari KMSK Deinze selaku klub tempat Marselino bernaung.
Marselino hanya diizinkan klubnya untuk bergabung dengan timnas Indonesia pada ajang kualifikasi Piala Asia pada 4-12 September mendatang.
Menanggapi kabar tersebut, para warganet turut berkomentar dengan nada sindiran. Hal ini merujuk pada kemarahan Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji dan Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri.
“Bisa-bisanya pelatih klub Belgia tidak menghargai Timnas Indonesia. Gimana ini pak? @erickthohir Siapa itu Merselino? Setelah main di Timnas, Juara Sea Games jadi naik di klub. Main lawan Argentina. Gitu kan coach? @indra_sjafri,” sindir akun Twitter @indo****.
“Loh ko mempersulit sih? tolong dong nasionalisme nya di tinggikan, kalo pemain nya mau knp klub menahan? ko susah bantu merah putih gituloh. Ok, saya akan pikir” dulu untuk renovasi stadion KMSK Deinze, klub aja mempersulit, boleh dong saya mikir mikir,” cuit akun @cco****.
“Harusnya pelatih Deinze punya plan A dan plan B gitu loh, masa lepas pemain 2 minggu gak bisa,” timpal akun @Abc****.
“Wkwkw baguslah, ga usah dilepas. Nanti aja kalo kalender fifa baru dilepas. Biar organisasi sepakbola lokal kita belajar, ada regulasi yg lebih tinggi daripada regulasinya pssi. Jgn mengatasnamakan nasionalisme tapi ga taat aturan,” cuit @moha****.
Tanpa kehadiran Marselino, permainan timnas Indonesia memang melempem. Dalam pertandingan perdana pada malam tadi, Indonesia harus takluk 1-2 dari Malaysia.
