Leonardo Medina memang baru menangani Persis Solo pada awal Desember 2022 lalu. Itu pun harus menunggu dulu selama dua bulan sebelum akhirnya resmi berdinas sebagai pelatih kepala.
Setelah mendapatkan racikan strategi dari Leonardo Medina, Persis Solo kemudian menjadi klub di Liga 1 yang permainannya enak dilihat.
Meski berasal dari Meksiko, mantan asisten pelatih klub papan atas Malaysia, Johor Darul Ta'zim, menerapkan gaya permainan khas Eropa Kontinental yang mengandalkan permainan bola-bola pendek yang dipadukan dengan pressing tinggi dan tentunya dengan penyesuaian di sana-sini.
Hingga akhirnya tercipta suatu gaya permainan, sebut saja, Leonardo Medina's Ball.
Berbekal Leonardo Medina's Ball, Persis Solo akhirnya mampu finish di peringkat ke-10 Liga 1 musim 2022-2023.
Dengan pencapaian tersebut Dan didukung kemampuan finansial yang seperti tanpa batas, Leonardo Medina sesumbar akan membawa Laskar Sambernyawa menjadi kampiun Liga 1 musim 2023-2024.
Beberapa nama didatangkan dan terbukti langsung nyetel dengan taktik Leonardo Medina's Ball. Ramadhan Sananta dan Moussa Sidibe adalah dua nama yang paling menyita perhatian dan langsung bisa beradaptasi.
Tapi dalam dua laga awal Liga 1 musim 2023-2024, Persis Solo malah belum sekalipun meraih poin penuh. Kalah di kandang dengan skor 2-3 dari Persebaya, dan terakhir imbang 2-2 dengan PSS Sleman dalam Derby Mataram.
Padahal dalam dua laga tersebut, Persis Solo sudah mampu membalikan keadaan. Tapi apa daya, poin penuh belum berhasil didapat.
Permasalahan Persis Solo sebenarnya sudah terlihat sejak musim lalu.
Semenjak ditangani oleh Leonardo Medina, Persis Solo nyaris selalu mencetak gol dari 23 laga bersama Leonardo Medina.
Tapi Persis Solo juga selalu kebobolan. Total hanya ada 5 nirbobol yang dicatatkan Persis Solo pada 23 laga bersama Leonardo Medina.
Persis Solo lantas mencoba memperkuat lini belakang dengan mendatangkan Diego Bardanca untuk menemani Jaimerson di lini belakang serta mendatangkan Samuel Simanjuntak sebagai pelapis.