TIMNAS.CO – Kerinduan pecinta sepak bola tanah air dengan kembali hadirnya turnamen Piala Indonesia pada musim ini tampaknya masih akan belum bisa terobati.
Meski kabarnya Piala Indonesia Masuk jadwal turnamen yang akan diselenggarakan pada musim 2023-2024, tapi kabar kepastiannya masih simpang siur. Bahkan kemungkinan besar akan kembali tertunda.
Banyak alasan tentang penundaan kompetisi yang diikuti oleh klub dari Liga 1 hingga Liga 3 tersebut. Mulai dari padatnya jadwal Timnas Indonesia pada tahun 2023-2024, termasuk keikutsertaan Timnas Indonesia pada ajang Piala AFC tahun 2024 nanti di Qatar hingga masalah tahun politik yang akan bergulir pada 2024 nanti.
Jika dipikir lagi, alasan tersebut jelas agak tidak masuk akal. Apa hubungannya dengan jadwalnya padat Timnas Indonesia dengan padatnya jadwal kompetisi? Dan mau sampai kapan Pemilu selalu dibenturkan dengan ajang olahraga?
Pecinta sepak bola tanah air sendiri khawatir jika kabar tentang penundaan Piala Indonesia untuk musim 2023-2024 akan berimbas pada penundaan kompetisi lainnya yang juga dijadwalkan akan berlangsung pada 2023-2024 seperti Liga 1 Putri dan Piala Soeratin.
Piala Indonesia sendiri terakhir kali diadakan pada tahun 2018 dengan PSM Makassar yang keluar sebagai juaranya.
Embrio turnamen ini sudah muncul pada era Galatama, mengusung nama Piala Liga dan dimulai pada tahun 1985 pada tahun 1990 berganti nama menjadi Piala Galatama.
Pemenang Piala Galatama akan menjadi wakil Indonesia dalam ajang Piala Winners Asia. Mirip dengan Piala Winners Eropa.
Klub Indonesia sendiri cukup punya nama dalam ajang Piala Winners Asia meski belum pernah sekalipun menjadi juara.
Seperti pada tahun 1991-1992 saat PKT Bontang melaju sampai ke babak semifinal sebelum dihentikan oleh wakil Jepang, Nissan FC (sekarang menjadi Yokohama F Marinos). Sekarang Piala Winners Asia sudah tidak ada lagi.
Ajang seperti Piala Galatama sendiri baru digelar kembali pada tahun 2005. Mengusung nama Copa Dji Sam Soe, sesuai dengan sponsor turnamen ini.
