News

PSSI-nya Thailand Hukum Berat Pemain dan Pelatih yang Terlibat Keributan dalam Final SEA Games 2023

109
×

PSSI-nya Thailand Hukum Berat Pemain dan Pelatih yang Terlibat Keributan dalam Final SEA Games 2023

Sebarkan artikel ini
Thailand Hukum Berat Pemain dan Pelatih
Twitter (istimewa)

TIMNAS.CO – Buntut insiden ‘tawuran' yang terjadi pada babak perpanjangan waktu laga final SEA Games 2023 antara pemain dan ofisial dari Thailand dan Timnas Indonesia U-22 tanggal 16 Mei 2023 tersebut, akhirnya Asosiasi Sepak Bola Thailand () mengeluarkan sanksi tegas.

FAT memberikan sanksi larangan berkecimpung di Timnas Thailand kepada tiga staf pelatih Thailand U-22 selama satu tahun.

Sanksi juga diberikan bagi dua pemain Timnas Thailand U-22 yang terlibat dalam insiden tawuran tersebut.

Mereka adalah kiper Soponwit Rakyart dan Therapak Prueangna. Kedua pemain muda tersebut diberikan larangan bermain bagi Timnas Thailand selama 6 bulan.

Bahkan untuk Therapak Prueangna, skors tidak hanya didapatkan dari FAT saja. Pihak klub tempat pemain tersebut bergabung, Buriram United juga memberikan sanksi larangan bermain untuk klub selama 6 bulan. Masih belum cukup, gajinya ikut dipotong selama 25% selama 6 bulan tersebut.

FAT sendiri sudah lama telah meminta maaf atas insiden yang terjadi beberapa waktu lalu tersebut. Menurut mereka, apa yang terjadi sangat tidak mencerminkan perilaku pesepakbola Thailand.

Sungguh sebuah langkah yang patut diapresiasi. Meski ada yang berspekulasi jika FAT takut terkena sanksi dari AFC atas insiden tersebut.

Lalu bagaimana dari pihak Indonesia dalam hal ini ? Sampai saat ini masih belum ada tindakan apa-apa kepada beberapa pemain dan ofisial yang juga turut terlibat dalam insiden keributan tersebut.

Apakah karena menang? Tapi rasanya jika kalah pun PSSI akan tetap mencari pembenaran dan kambing hitam.

Untuk masalah sanksi, di Indonesia rasanya masih terlalu lembek. Beberapa sanksi malah kemudian dikurangi dengan alasan kemanusiaan. Atau malah tidak diberikan sanksi karena sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

Dalam masalah keributan di laga final SEA Games kemarin saja, beberapa suporter pasang badan ketika muncul nama pemain Timnas Indonesia U-22 yang terlibat.

Berbagai alasan pembenaran dikeluarkan. Mulai dari mereka adalah pahlawan, Thailand dulu yang memulai, dan lain sebagainya.