Sepakan

SEA Games 1979: Warisan Pelatih Wiel Coerver Bagi Indonesia

196
×

SEA Games 1979: Warisan Pelatih Wiel Coerver Bagi Indonesia

Sebarkan artikel ini
Wiel Coerver SEA Games 1979
Foto (Istimewa)

Final UEFA Cup 1974 mempertemukan juara Eredivisie, Feyenoord Rotterdam dan Tottenham Hotspurs.

Saat itu, turnamen yang kini berganti nama menjadi Europa League atau fans Indonesia lebih akrab menyebutnya sebagai “Liga Malam Jumat” karena pertandingannya disiarkan langsung pada malam Jumat, masih menggunakan format dua leg.

Pada leg pertama yang berlangsung 21 Mei 1974 di White Hart Lane, Spurs hanya mampu bermain imbang dengan Feyenoord dengan skor 2-2.

Dan di leg kedua yang berlangsung pada 29 Mei 1974 di De Kuip, Feyenoord berhasil menggasak Spurs dengan skor 2-0.

Dan kita tidak pernah menyangka, dua orang yang terlibat dalam kesuksesan Feyenoord di Eropa tersebut kelak akan menjadi pelatih tim nasional Indonesia.

Wim Rijsbergen yang mencetak gol pembuka kemenangan Feyenoord kemudian menjadi pelatih PSM Makassar pada musim 2010-2011 sebelum kemudian akhirnya diangkat menjadi pelatih Timnas pada 2011. Namun karirnya singkat dan hanya menjadi catatan kaki saja.

Tapi berbeda dengan pendahulunya, , pelatih yang berhasil membawa Feyenoord juara UEFA Cup 1974, kemudian menjadi pelatih Indonesia pada 1975. Karirnya juga tergolong singkat. Namun meninggalkan warisan yang tidak ternilai.

Wiel Coerver ditunjuk PSSI untuk menangani Timnas guna menghadapi kualifikasi Olimpiade Montreal 1976 di Kanada. Hanya setahun, Coerver kembali lagi ke Belanda.

Indonesia yang gagal pada meraih emas pada SEA Games 1977 karena merasa dicurangi, berambisi untuk membalas kegagalan di . Apalagi saat itu Indonesia untuk pertama kalinya terpilih sebagai tuan rumah.

Wiel Coerver dipanggil kembali untuk menangani Timnas. Pelatnas diikuti oleh 100 pemain dari Perserikatan dan Galatama. Prosesnya sangat berat. Pemain dikumpulkan di Diklat Lembang, yang banyak melahirkan legenda Persib Bandung dan Timnas.

Dari 100 pemain, hanya 30 yang terpilih untuk memperkuat Timnas dalam ajang 1979. Nama-nama semacam Ronny Pattinasarany, Rully Nere, Iswadi Idris, Haryanto, Dede Sulaiman, dan Rudy Keltjes ada dalam skuat.