Sekarang atau tidak sama sekali.
Itulah tekad Pasukan Ramang untuk mengakhiri puasa gelar juara liga selama hampir 23 tahun lamanya.
Dan setelah beberapa musim jarak PSM Makassar menyentuh kembali trophy liga hanya sekian milimeter, musim ini kesempatan untuk menggenggam secara utuh terbuka lebar.
Namun, mereka harus melewati salah satu ujian akhir: menghadapi Bhayangkara FC dalam lanjutan pekan ke-31 di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare.
Bhayangkara FC bukan lawan mudah. 6 laga mereka sapu bersih dengan kemenangan. Apalagi Bhayangkara FC Prediksi Liga 1 Pekan ke-31: PSM Makassar vs Bhayangkara FC, 17 Maret 2023 – PSM Berambisi Lupakan Trauma Musim 2017yang memberi luka pada PSM Makassar dalam merengkuh trophy juara Liga 1 2017.
Bermain di depan pendukungnya, PSM harus turun tanpa bek tengah andalan, Yuran Fernandes yang mendapatkan kartu merah di pekan ke-30. Erwin Gutawa dan Agung Mannan diplot sebagai penjaga lini terakhir, dibantu oleh Akbar Tanjung yang bermain lebih ke dalam.
PSM lebih dulu tancap gas, melalui sepakan sang pengatur ritme, Kenzo Nambu di menit ke-13. Sayangnya sepakan terarah dari luar kotak penalti masih dapat dihalau oleh kiper Bhayangkara FC, Awan Setho.
Menit ke-20 terjadi kontroversi. Wiljan Pluim terlihat jelas mendapatkan tarikan saat sedang beraksi di dalam kotak penalti. Tapi wasit tidak menggubrisnya.
Pada menit ke-21, Ananda Raehan berhasil membuat seisi stadion bergemuruh. Kerjasama cantik dari Everton dan Yance Sayuri. Kaka Yance mengirimkan bola yang langsung disambar menjadi gol. 1-0 PSM memimpin.
Memasuki babak kedua, Bhayangkara FC asyik menggempur pertahanan berlapis PSM Makassar. Menit ke-66, Dendy Sulistyawan mengirimkan bola ke depan mulut gawang PSM. Sayangnya bola cantik itu tidak ada yang menyambar.
Terlalu asyik keluar menyerang, Bhayangkara FC kembali tertinggal di menit ke-70. Everton dengan cerdik memanfaatkan lubang jebakan offside yang gagal akibat sapuan dari Bhayangkara FC saat PSM mendapatkan sepak pojok. Dengan tenang, penyerang Brasil itu menyodorkan bola ke Kenzo Nambu yang dengan mudah langsung menyarangkan bola ke gawang yang kosong.