Sepanjang sejarah Liga 1, tercatat Persija Jakarta sudah ditangani oleh 8 pelatih berbeda. Mulai dari Stefano Cugurra hingga Thomas Doll, klub asal ibu kota ini rajin bongkar pasang pemain.
Namun, ada satu nama yang selalu ada. Dia rutin menyisir sisi kanan Macan Kemayoran dengan kecepatan dan kelincahan giringan bolanya. Nama pemain itu adalah Riko Simanjuntak.
Sejak bergabung dengan Persija Jakarta dari Semen Padang pada Liga 1 2018, Riko Simanjuntak tetap menjadi bagian integral bagi timnya. Sayap Macan Kemayoran tak mampu mengepak jika tak ada kehadiran Riko di sana.
Layaknya pemuda Batak pada umumnya, pemain kelahiran Pematangsiantar ini kerap dipanggil ‘Ucok'. Suatu panggilan lazim bagi anak laki-laki dari suku Batak. Dan layaknya pemain yang lahir di Sumatera Utara, klub profesional pertama yang dibela Ucok adalah PSMS Medan.
Bergabungnya Ucok dengan Ayam Kinantan terbilang unik. Pelatih PSMS saat itu, Suimin Diharja melihat penampilan Ucok dan saudaranya dalam pertandingan futsal di Asahan, Sumatera Utara.
Oleh Suimin Diharja, Ucok bersama saudaranya dibujuk pindah haluan dari futsal ke sepakbola dan bergabung bersama PSMS Medan.
Sayangnya konflik dualisme mengakibatkan Ucok terpaksa pindah ke PS Bangka. Dari Bangka, Ucok bergabung dengan Gresik United sebelum akhirnya bergabung di tim urang awak, Semen Padang FC.
Dua musim berseragam Kabau Sirah, Ucok hanya mencatatkan 2 gol dan 6 assist dalam 44 laga. Namun dengan catatan seperti itu, tidak mengurungkan niat Persija Jakarta untuk memboyongnya ke ibukota untuk bergabung bersama Macan Kemayoran mengarungi Liga 1 2018.
Dan benar saja, Persija tidak salah merekrutnya. Di musim perdana bersama Macan Kemayoran, Ucok berhasil mencatatkan 10 assist dan 3 gol.
Gaya bermain Ucok yang lincah dan gemar mengajak pemain lawan mampu membuka ruang bagi rekan-rekannya. Tak heran dobel digit assist berhasil dia catatkan di musim perdananya. Dan berkat kelincahannya di sayap, Persija berhasil keluar sebagai juara Liga 1 2018.
Pada musim perdananya juga. Ucok bertemu dengan sesama pemain debutan, Marko Simic. Simic yang saat itu mencetak 18 gol bagi Persija, hanya merasakan satu assist saja dari Ucok. Namun, itu hanya sebagai perkenalan mereka.