Sepakan

Alasan Kenapa Italia Bukanlah Contoh Yang Tepat Bagi Sepakbola Indonesia

111
×

Alasan Kenapa Italia Bukanlah Contoh Yang Tepat Bagi Sepakbola Indonesia

Sebarkan artikel ini
Wawancara Erick Thohir dengan media italia
Tangkapan layar Corriere dello Sport

TIMNAS.CO Erick Thohir belum genap satu bulan menduduki jabatan sebagai ketua umum . Namun sudah memunculkan banyak kontroversi.

Masalah rangkap jabatan, pencitraan soal kesejahteraan wasit, rencana penerapan VAR yang tertunda dengan alasan ingin memberantas mafia bola, hingga yang terakhir dan masih hangat: ingin menciptakan iklim sepakbola Italia ke Indonesia.

Like, seriously sir?

Dalam wawancara dengan media negeri Pizza, Sportmediaset Kamis kemarin, Erick Thohir selain membahas masalah pengaturan skor di sepakbola Indonesia, Erick Thohir juga ingin membawa iklim sepakbola Italia di Indonesia.

Inilah yang menjadi pertanyaan publik pecinta sepakbola tanah air.

Kompetisi sepakbola Italia secara kualitas adalah salah satu yang terbaik di dunia. Tidak ada yang meragukan itu. Bahkan pada medio 80an hingga 90an, Serie A Italia adalah kiblat sepakbola dunia.

Rekor transfer dunia sering dipecahkan oleh klub-klub Italia. Bagi pemain sepakbola, Italia adalah tujuan. Bahkan media-media cetak olahraga Indonesia lebih banyak memberitakan tentang Serie A Italia ketimbang Liga Premier Inggris.

Namun saat kasus Calciopoli mengguncang sepakbola dunia, khususnya Italia pada Mei 2006, Serie A makin kehilangan daya pikatnya.

Skandal yang melibatkan klub-klub besar seperti Juventus, Fiorentina, Lazio, AC Milan, mengakibatkan banyak pemain buru-buru pergi meninggalkan Italia. Sekarang Serie A Italia seperti ajang bagi pesepakbola yang sudah mulai uzur.

Jika Erick Thohir ingin memberantas pengaturan skor, kenapa ingin iklim sepakbola Indonesia seperti Italia?

Selain masalah pengaturan skor, klub-klub Italia masih banyak yang belum mempunyai stadion sendiri. Kebanyakan mereka menyewa dari pemerintah kota setempat.

Juventus dan Sassuolo adalah sedikit dari klub Italia yang memiliki stadion sendiri.

Masalah yang sama juga terjadi di Indonesia. Klub-klub Indonesia masih belum punya stadion sendiri. Bahkan terkadang sering tidak mendapat izin memakai stadion karena alasan keamanan.

Satu-satunya klub di Indonesia yang bisa dibilang punya stadion sendiri hanya Bhayangkara FC. Itupun karena dikelola oleh Kepolisian maka Bhayangkara FC bisa memakai Stadion PTIK sebagai markasnya.