Sepakan

Mengenang Duet Maut Lini Depan Paling Mematikan Di Liga Indonesia

223
×

Mengenang Duet Maut Lini Depan Paling Mematikan Di Liga Indonesia

Sebarkan artikel ini
Duet Maut Lini Depan Liga Indonesia
Twitter/Istimewa

TIMNAS.CO – Dalam sejarah panjang kompetisi liga sepakbola di Indonesia, pernah terlahir beberapa duet maut di lini depan. Yang paling terkenal di antaranya adalah duet maut Peri Sandria dengan Dejan Gluscevic.

Bersama Bandung Raya, dua pemain depan tersebut membentuk poros Medan-Montenegro. Dalam edisi perdana Liga Indonesia 1994-1995, Peri Sandria mencatatkan rekor 34 gol. Sementara Dejan Gluscevic dengan 22 gol. Sayang mereka gagal membawa Bandung Raya juara.

Baru pada musim berikutnya, Peri Sandria dan Dejan Gluscevic mampu membawa Bandung Raya juara Liga Indonesia 1995-1996. Gantian Dejan Gluscevic yang menjadi top skor dengan 30 gol. Peri Sandria sendiri mencetak 21 gol.

Pada Liga Indonesia musim 1997-1998, ada duet Widodo Cahyono Putro dengan Rochy Putiray di lini serang Persija. Duet itu dikenal dengan julukan “Wiro Sableng”. Sayang kompetisi harus dihentikan karena krisis ekonomi dan masalah keamanan.

Lalu Liga Indonesia 2003, muncul lagi duet maut. Kali ini kombinasinya bukan lokal-asing, ataupun lokal-lokal, tapi asing-asing. Seperti ingin melengkapi daftar.

Adalah duet dan yang saat itu membela PSM Makassar. PSM sendiri selain dikenal sering melahirkan banyak pemain berbakat, juga sangat gemar mengumpulkan pemain-pemain hebat.

Oscar Aravena didatangkan dari Persela Lamongan setelah tampil apik membawa Persela promosi ke kasta tertinggi. Sementara bagi Cristian Gonzales, ini adalah musim pertamanya berpetualangan di kompetisi sepakbola tanah air.

Mengusung formasi 4-4-2, PSM yang saat itu ditangani oleh Miroslav Janu boleh dibilang menggebrak tradisi sepakbola Indonesia. Karena kebanyakan memang klub-klub di Indonesia masih memakai formasi 3-5-2.

Di tangan Miroslav Janu, El Loco Gonzales yang aslinya berposisi sebagai gelandang serang, dipasang sebagai striker bersama Oscar Aravena di depan. Hasilnya musim itu PSM berhasil mencatatkan 68 gol dalam semusim.

Dari 68 gol tersebut, 31 gol berasal dari Oscar Aravena dan 27 gol dari Cristian Gonzales. Hampir seluruh gol PSM dihasilkan oleh keduanya.